Kajian PolitikOpiniPolitik

MILAD MASYUMI KE-78 Menyiapkan Barisan Politik Islam Idiologis

MILAD MASYUMI KE-78 Menyiapkan Barisan Politik Islam Idiologis

MILAD MASYUMI KE-78
Menyiapkan Barisan Politik Islam Idiologis

 

Oleh: Ust. Alfian Tanjung (UAT) ( Waketum Bidang Idiologi DPP Masyumi Periode 2021-2026 )

 

Solo-Banten, Selasa, 7 November 2023

 

Kebangkitan Masyumi

Tahun 2020, nama Masyumi, kembali bergema. Kerinduan keberadaan Partai Islam legendaris sangat kuat getar dan resonansinya. Diaspora Masyumi ada di semua partai, terutama Partai Islam.

Keberadaan Masyumi sebagai kelembagaan Partai Politik merupakan suatu realitas dinamika Sosial Politik di Indonesia. Ada beberapa argumentasi untuk eksis dan manfaat keberadaan Masyumi:

 

Pertama, Masyumi masih memiliki pelanjut, baik yang bersifat idiologis, biologis maupun sosiologis. Ditopang dengan keberadaan struktur Masyumi dari Pusat hingga Daerah, masa Bakti 2021-2026.

Kedua Kebutuhan Sejarah. Keberadaan Masyumi hari ini merupakan panggilan sejarah karena warisan perjuangan pendahulu dalam bidang Politik, satu diantaranya adalah *Mosi Integral* yang menjadi landasan terwujudnya NKRI merupakan sumbangsih Dr. M. Natsir sebagai Pimpinan Masyumi, 1950.

Ketiga Urgensi keberadaan Partai Islam Idiologis yang merupakan paradigma bagi membangun Peradaban Islam yang terkoneksi dengan dunia Islam, guna menyambut tegaknya kembali Khilafah minhaju Nubuwah.

 

Masyumi, Partai Generasi Emas 2045

 

Masyumi harus mematut diri sebagai Partai masa depan, bukan Partai masa lalu. Harus dipastikan Tinggalkan Kebiasaan Nostalgia, berjalan ditempat Involusi dan cara-cara yang sekuler Sepilis

 

Menuju Indonesia Emas 2045:

 

1. Pemetaan dan analisis SWOT yang komprehensif, akurat dan berbasis data, fakta dan historika. Dari pusat dibuatkan juklaknis yang diadaptasi oleh struktur disemua tingkatan yang dibahas dalam forum yang berskala Nasional.

 

2. Pengelolaan Partai Masyumi dengan menerapkan Manajemen berbasis Islam yang mengkombinasikan profesionalitas personal, kerja tradisional-manual yang ditopang oleh digital 4.0, 5.0 dan 6.0

 

3. Kaderisasi yang dilaksanakan secara TSM dengan Penjenjangan dan Pembobotan yang menjadikan Masyumi menjadi Organisasi papan atas dalam artian yang sesungguhnya. Hal ini berada dalam keadaan Ready Teori dan Praktek, yang diputuskan dalam Munas atau Muktamar tahun 2026/2027.

 

4. Konsolidasi kedalam dan keluar, artinya Masyumi mengalami penataan Manajemen, leadership dan SDM dengan kualifikasi Nasional-Global, disaat yang bersamaan Masyumi memiliki pergaulan dengan seluruh potensi secara nasional dan internasional.

 

5. Regenerasi dengan melibatkan generasi muda dengan komposisi 20:30:50, 20% usia 60 tahun keatas, 30% usia 40-60 dan 50% Usia Baligh-40 thn. Hal ini harus diputuskan dalam Munas/Muktamar II pada tahun 2026/2027.

 

6. Kemandirian dan Kepemilikan serta kemerdekaan finansial. Hal ini menjadi ranah Majelis Syuro DPP Masyumi. Untuk dipedomani seluruh jajaran Masyumi dari Pusat sampat tingkat Ranting, Kelurahan. Yang tentunya tetap membuka ruang inisiatif, kreatifitas, inovasi dan kearifan serta keberanian finansial, dengan prinsip, halal, melimpah, berkelanjutan dan tidak mengikat pada jalan selain Allah SWT.

 

7. Peran dan Porsi Muslimah dan Milenial Idiologis, harus diawali dengan kaderisasi yang dilanjutkan dengan operasi rekruitmen dengan Multi Media Multi Metoda dan Multi Strategi, Muslimah Masyumi dan Milenial Masyumi Harus Dicetak dengan determinasi Generasi Emas Indonesia 2045.

Penutup

Milad ke-78, gagasan ini dituliskan. Milad ke-80 gagasan ini dimatangkan dan Milad ke-100 Konsep ini menjadi Bintang di Indonesia yang diberkahi Allah SWT dan berkoneksi secara permanen dengan Khilafah Minhaju Nubuwah.
Insya Allah.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button