Pasca Pelantikan Gibran Undurkan Diri ?
Pasca Pelantikan Gibran Undurkan Diri ?
Oleh : Damai Hari Lubis (Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212)
Jakarta, 27 Juli 2024
Mungkin saja semua menteri nanti tidak satu pun yang bakal masuk kedalam kabinet, sosok titipan dari eks Presiden Jokowi.
Pangkalnya bermula dari Gibran yang bermasalah ijasah SMK nya dari sisi Undang-Undang Diknas, akan menjadi konsumsi berita publik yang booming. Maka pada titik gejala kondisi politik tertentu bisa saja memaksa Gibran Rakabuming Raka untuk menyatakan, “undur diri dari jabatannya sebagai wapres” tidak lama berselang” atau beberapa bulan pasca 20 Oktober 2024.
Fluktuasi politik dari dampak turunnya Gibran dari kursi wapres, tentu sudah di estimasi dan bakal mudah diantisipasi oleh Prabowo Subianto (PS) selaku Presiden RI, Termasuk munculnya riak riak kecil politik dari PSI (“partainya Kaesang”) tidak akan berarti sama sekali.
PS tentu sudah preparing, tidak mau permasalahan Gibran dan Jokowi yang keduanya terbelit tuduhan publik terkait persoalan ijasah yang (menghantui) membuat repot dan hanya menyita enerji kinerja anggota kabinetnya.
Maka solusi dari PS cukup sederhana namun tepat dan simpatik bahkan populer dimata publik, yakni mempersilahkan aparatur meluruskan permasalahan ijasah kedua tokoh Gibran dan Jokowi secara normatif (due process of law).
Dan andai benar reka-an politik pasca pelantikan PS – Gibran ini terjadi, PS Tentunya sepeninggal kursi wapres membutuhkan partner politik tuk menjalankan roda politik bernegara pada semua faktor (ekopolhukbud) demi suksesnya seluruh program yang sudah Ia rencanakan.
Salah satu pertimbangan politiknya yang terpenting adalah merangkul PDIP Dan pola pendekatan politiknya adalah cukup individual melalui adat ketimuran, yaitu sowani Tokoh Bangsa Megawati, lalu “mengkondisikan” persetujuan legislatif, agar kursi wapres ditempati oleh tokoh dari kader PDIP.
Dan hal koalisi antara keduanya (PS-Mega) demi kepentingan politik dan kekuasaan ini tentunya akan mengorbankan pihak lain, diantaranya tentunya adalah Jokowi dan Gibran, yang terancam proses hukum, selebihnya ada pihak yang tak nyaman yaitu sosok Kaesang dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY.)