Pasti Indonesia : Tolak Kandidat Terindikasi Korupsi Pada Pilkada Kabupaten Teluk Bintuni 2024
Pasti Indonesia : Tolak Kandidat Terindikasi Korupsi Pada Pilkada Kabupaten Teluk Bintuni 2024
Tangerang , 23 Juli 2024
Tidak terasa Pilkada 2024 sudah di depan mata, pesta demokrasi ini digelar secara serentak diseluruh Indonesia pada 27 November 2024 mendatang.
Pilkada 2024 yang tidak hanya diselenggarakan diseluruh Indonesia tersebut, sepatutnya tidak hanya terfokus pada daerah yang berada di bagian barat Indonesia saja, seperti Pilkada Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Karena Indonesia tidak hanya berada di bagian barat saja namun juga di bagian timur.
Salah satu wilayah timur Indonesia yang juga mengelar Pilkada yakni kabupaten Teluk Bintuni.
Kabupaten Teluk Bintuni, merupakan kabupaten “Kaya” di Papua Barat yang “Salah Kelola”, sejak pemekaran hingga saat ini, Masyarakat Asli Papua disana masih hidup dalam “Kemiskinan” bahkan berada pada 19,6 % tingkat Stunting pada tahun 2023.
Sudah menjadi harapan semua pihak, Pesta Demokrasi lima tahunan sekali ini, tentu tidak boleh ternodai.
Sudah saatnya masyarakat Teluk Bintuni berhak memiliki Pemimpin yang mempuni dan mencintai masyarakatnya dengan setulus hati.
Terkait Pilkada kabupaten Teluk Bintuni tersebut, Persatuan Aksi Solidaritas Untuk Transparansi dan Independensi (Pasti) Indonesia meminta para kandidat untuk berani jujur dan terbuka terkait rekam jejak. Terkhusus kepada Saudara Bakal Calon Bupati ke 3 kalinya, yakni Yohanis Manibuy (Anisto) yang selama ini selalu digadang-gadang terlibat dalam skandal Korupsi Proyek Asrama Mahasiswa Bintuni di Sorong.
Pada keterangan tertulis yang diterima redaksi persuasi.id pada hari ini Selasa (23/7/2024) Pasti Indonesia mengatakan, “Anisto” sebagai calon Kandidat Bupati pada Pilkada Teluk Bintuni 2024, harus mampu membuktikan bahwa dirinya “steril” dari tudingan tersebut diatas. Agar persoalan ini tidak terus menjadi “Hantu” setiap Lima Tahun.
Apalagi ini adalah periode ke-3 kalinya Aniesto maju dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Teluk Bintuni. Tentu Publik bertanya-tanya, apa kepentingan dan urgensi untuk “Ngotot” maju, sebagaimana kita ketahui bersama, Mahar Politik sebuah kampanye tidaklah murah. Dari mana Dana “Aniesto” hingga mampu kuat tiga kali berturut-turut maju dalam Kompetisi Pilkada, ungkap LSM Anti Korupsi yang berdiri pada 17 November 2010 itu.
Kami mendorong “Aniesto” untuk terbuka, menjelaskan “posisi” nya terkait Persoalan Asrama Mahasiswa Bintuni di Sorong, tentunya Kepolisian dalam hal ini Polda Papua Barat, harus tegas! Apabila kasus tersebut tidak melibatkan yang bersangkutan, maka Kepolisian Polda Papua Barat harus memberikan Klarifikasi agar semua menjadi Jelas, namun apabila yang bersangkutan terlibat!, Maka Kepolisian Polda Papua Barat harus tegas! Supaya tidak terjadi “kebingungan” dalam Masyarakat, terkhusus Masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni tutur PASTI Indonesia.