PeristiwaPress Release

GEMPABUMI TEKTONIK M5,0 DI LAUT BANDA, WAKATOBI, SULAWESI TENGGARA, DARYONO BMKG : TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

GEMPABUMI TEKTONIK M5,0 DI LAUT BANDA, WAKATOBI, SULAWESI TENGGARA, DARYONO BMKG : TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI

 

Jakarta, 12 Juli 2024

 

Hari ini Jumat (12/7/2024) pukul 19.46.17 WIB wilayah Pantai Tenggara Wakatobi, Sulawesi Tenggara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,47° LS ; 124,52° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Tenggara Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 603 km, sebagaimana release BMKG yang diterima redaksi pada Jum’at (12/7/2024).

 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si., M.Si. menuturkan, Jenis dan Mekanisme Gempabumi,Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Laut Flores. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik ( oblique-thrust).
Dirinya melanjutkan, Dampak Gempabumi,Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Binongko, Togo Binongko dan Tomia dengan skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI , terangnya

Gempabumi Susulan,Hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),pungkasnya.
Rekomendasi,Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, tutup Daryono.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button