“21 Mei 1998 Soeharto Mengumumkan Pengunduran Diri sebagai Presiden, Akankah 21 Mei 2024, JOKOWI MUNDUR ??”
“21 Mei 1998 Soeharto Mengumumkan Pengunduran Diri sebagai Presiden, Akankah 21 Mei 2024, JOKOWI MUNDUR ??”
Oleh : Ida Nurhaida Kusdianti (Presidium Aliansi Rakyat Menggugat ,Aktivis Perempuan)
Jakarta,20 Mei 2024
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Stabilitas ekonomi dan politik menjadi kata kunci dalam penyelenggaraan sebuah negaranya.
Perebutan hegemoni antar kelompok yang berkepentingan dengan tujuan untuk mendominasi kekuasaan menjadi pertaruhan dan pertarungan antar kelompok.
Kita ketahui pada eranya Soeharto di anggap sebagai pemimpin yang diktator demi keutuhan bangsa, yang dijadikan prioritas dalam kepemimpinannya._
Berbeda dengan Jokowi pemimpin yang berwajah lugu, low profil tetapi semua orang terhipnotis dan terjebak oleh keluguannya ( kelakar Hasto Kristiyanto saat wawancara dengan Eep Saefullah Fatah).
Seluruh kebijakan pemerintah Jokowi di dikte oleh orang orang yang berada di sekelilingnya, sehingga, Negara tidak berkutik bahkan tidak mampu mengendalikan pasar yang berdampak monopoli ekonomi dalam segala bidang..,hari ini nasib Pribumi semakin terpuruk dan termarjinalkan.
Sahabat Ida fillah & lillah
26 tahun lalu ( 1998 ) Indonesia mengalami krisis dampak dari Krisis global yang membuat rupiah terpuruk tidak berkutik,sehingga berdampak memburuknya perekonomian rakyat ( Penjarahan terjadi di mana mana ).
Apakah kondisi Indonesia saat ini lebih baik dari tahun 1998 ????.
Saat ini rakyat Indonesia di buat tidak berkutik dan terpasung oleh serangkaian undang undang yang dengan mudah menjerat rakyat. Jika kita pinjam kata kata Bambang Pacul ( Petinggi PDI-P ) Reformasi 98 memberikan celah para ( Kore Korea/ preman ) masuk di parlemen.. ini sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa legislatif / lembaga terhormat kita sudah diisi oleh kumpulan orang orang yang mampu membeli suara rakyat meskipun bermodal sendal jepit dan kaos oblong sehingga Idealisme dan tanggung jawab acapkali terabaikan.
Indonesia hari ini lebih buruk dari 1998 dalam konteks TATANAN BERNEGARA
Bagaimana tidak sampai detik ini negara belum hadir untuk mensejahterakan rakyat tapi yang terjadi penguasa bekerja menumpuk hutang untuk KEMAKMURAN PEJABAT dengan alasan pembangunan infrastruktur yang dibebankan peda rakyat…
Salah satu contohnya Undang Undang perampasan aset tidak bisa di ketok palu karena para pemimpin/ ketua partai mengkondisikan anggotanya untuk tidak membahas lebih lanjut, karena akan mengancam pundi pundi para PEJABAT yang selama ini mengeruk keuntungan dari hasil kongkalikong lintas pejabat dan pengusaha.
Sahabat Ida fillah & lillah
Fenomena yang terjadi di Indonesia, para pejabat yang merampok uang rakyat atau uang negara dan berbaju oren ( KORUPTOR ) TIDAK DIMISKINKAN, jangankan dihukum mati seperti di Cina, Korea Utara, Irak, Iran, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar dan Maroko., tapi di Indonesia para Koruptor masih bisa tersenyum bahkan tertawa lepas..bangga menjadi MALING, karena begitu selesai masa hukuman mereka masih bisa menikmati hidup dengan nyaman. Etika dan moral pejabat sangat rendah, INI FAKTA.
Dapat di ambil kesimpulan bahwa tujuan Reformasi 1998 GAGAL TOTAL,.
Jika 1998 letusan Reformasi terjadi diprakarsai mayoritas mahasiswa…maka 2024 kaum IBU yang banyak terlibat, mendominasi disetiap pergerakan . .karena semua sendi kehidupan rumah dan anak-anaknya nyaris di hancurkan, inilah saatnya kaum IBU bangkit melawan TIRANI, pasang badan untuk nasib anak cucunya…
Saatnya rakyat membuka mata, mengisi kembali semangat untuk mulai lagi berjuang merebut semua haknya yang sekarang ada di tangan para penjahat demokrasi.
Jaga Demokrasi, kawal konstitusi, tegakkan supremasi hukum dan BERANTAS KKN.
Semangat menuju 21 Mei 2024
Wasaalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh