PEMIMPIN PENIPU DIHARAMKAN MASUK SURGA
PEMIMPIN PENIPU DIHARAMKAN MASUK SURGA
Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Bandung, 2 Mei 2024
Di antara tanda-tanda akhir zaman adalah munculnya pemimpin ruwaibizhah (pemimpin bodoh, penipu yang tidak amanah), dan pemimpin dungu yang kekanak-kanakan. Juga ditandai pengkhianat dipercaya orang yang amanah didustakan. Ulama dipenjara, durjana jadi kepala negara.
Rasulullah saw berlepas diri pemimpin seperti itu.
“Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” [HR. al-Tirmidzi, al-Nasai dan al-Hakim].
Dalam Al-Quran para pembohong dan pendosa yang sudah tidak sudah tidak mempan dinasehati termasuk orang celaka dunia dan akhirat, dan tempatnya adalah neraka Jahanam.
Firman Allah :
“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.”(Q.S. Al-Jāthiyah:7-8)
Berbohong, menipu, curang, zalim, dan korup adalah akhlak yang sangat tercela yang menjadikan pelakunya haram masuk surga.
Selama rezim Jokowi para pejabat dan elit parpol sudah terbiasa dengan perilaku dusta, menipu, curang, korup, dan zalim.
Karena saking terbiasanya sehingga dianggap lumrah. Anehnya, umat Islam (kaum munafik ?) masih saja berebut menjadi penyokong kedzaliman.
Selama Jokowi berkuasa, ada upaya yang cukup masif untuk menjauhkan Islam (yang haq) dari kehidupan umat Islam. Nilai-nilai Islam mulai dihilangkan secara perlahan, mulai dari penghapusan perda syariah, larangan shalat berjamaah di kantor, pembatasan dakwah Islam, moderasi beragama, toleransi tang kebablasan, sampai penghilangan dan pengurangan materi pendidikan Agama di sekolah-sekolah.
Akankah mereka ingin melepaskan urusan dunia dari urusan akhirat, sebagaimana yang terjadi pada paham komunis, sekuler, dan liberal ?
Indonesia yang dibangun oleh para founding fathers dengan dasar-dasar ruh agama yang kuat sehingga dalam menjalankan tatanan bernegara selalu terbangun moral agama, etika, dan peradaban, tapi justru di era Jokowi nilai-nilai religius itu mulai dikesampingkan Akibatnya pemerintahan Jokowi selain telah kehilangan ruh Agama, moral, dan etika, juga menjadikan kebohongan, penipuan, kecurangan, korupsi, suap menyuap, gratifikasi, dan kedzaliman seolah telah menjadi karakter bangsa
Di akhirat kelak Rasulullah saw tidak akan mau bersama pemimpin semacam itu dan juga para penyokongnya.
Siapa yang mendukung kedua jenis pemimpin di atas, tidak akan diakui sebagai umat Rasulullah saw.
Rasulullah saw bersabda:
“Siapa saja menipu (berbuat curang) maka dia bukan dari golonganku.” (HR Muslim)
Bahkan Allah mengharamkan Surga bagi pemimpin yang menipu (curang) terhadap rakyatnya.
Sabda Rasulullah saw :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللهُ رَعِيَّةً يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ وَهُوَ غَاشٍّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
“Tidaklah mati seorang hamba yang Allah minta untuk mengurus rakyat, sedangkan dia dalam keadaan menipu (mengkhianati) rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan surga bagi dirinya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah memberi hidayah kepada pemimpin yang telah menzhalimi rakyatnya.