OpiniPeristiwa

Hari Buruh; Dibakarnya “Jokowi” Dan lima Hakim “Goblok”

Hari Buruh; Dibakarnya “Jokowi” Dan lima Hakim “Goblok”

 

 

Oleh : Syafril Sjofyan (Pemerhati Kebijakan Publik, Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APPTNI, Badan Pekerja Petisi 100)

 

Bandung, 2 Mei 2024

 

Sengaja. Mengikuti longmarch buruh Indonesia pada hari buruh internasional dari Bunderan HI ke Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat Di Jakarta (1/5/2024). Untuk merasakan denyut jantung kalangan buruh Indonesia. Hari itu. Kala kondisi sekarang mereka para buruh mendapat banyak tantangan masa yang kelam.

PHK karena beberapa industri yang akan tutup terancam bangkrut. Industri terbelit hutang kalah bersaing dengan produk “made in China” yang membanjiri pasar Indonesia. Sepertinya sama kondisinya dengan negara saat ini yang juga terancam bangkrut. APBN sudah tidak lagi sehat. Terjerat hutang terhadap China (China Money debt Trap) yang “tersembunyi” (hidden debt).

Juga terjebak hutang besar berbunga tinggi ke berbagai Negara. Legacy atau warisan hutang rezim Jokowi yang dibuat secara ugal-ugalan. Mereka para pekerja Indonesia juga terancam semakin sempitnya peluang kerja. Juga karena dibanjiri pekerja dari China. Pekerja China memang mendapat berbagai privilege istimewa dari petinggi negeri. Tidak perlu bisa berbahasa Indonesia. Dari level karyawan rendah sampai top manajemen Indonesia. Dipersilakan masuk.

Kondisi Buruh juga diperparah pada sektor industri yang semakin berubah. Terjadi saban hari. Sistim kerja kontrak juga rentan. Ancaman PHK massal. Robotisasi. Elit politik (baca oligarki politik dan oligarki ekonomi) cenderung membela industri padat modal ketimbang padat karya. 275 juta jiwa penduduk Indonesia, sebagian besar angkatan kerja. Terabaikan.

Politik global dan ancaman perang, termasuk ketegangan ekonomi antara Cina dan USA tetap akan menjadi tantangan dan ancaman yang akan dihadapi di hari-hari kedepan.

 

Kordinator lapangan aksi menyeru dan mengatur dari diatas mobil komando. Agar peserta berpawai tertib. Peserta longmarch berjalan pelan kadang berhenti. Karena banyak hambatan didepan. Banyaknya peserta aksi dari berbagai organisasi buruh. Tema yang diusung adalah “Mayday Revolution”. Revolusi. Perubahan Cepat.

Dari beberapa mobil komando dari berbagai organisasi buruh. Sembari berjalan mengekor mengikuti disepanjang jalan Thamrin. Orator saling bersahutan diatas mobil komando. Saya amati. Keluhan dan cacian bagi petinggi negeri rezim Jokowi.

 

Tergambarkan betapa mereka paham akan ancaman dan kelamnya masa depan. Harus mereka hadapi. Undang-Undang Cipta kerja (UU Cilaka) tetap menjadi sorotan mereka. UU Cilaka yang memarginalkan kalangan pekerja Indonesia. Memanjakan kalangan investor. Kaum Kapitalis kata mereka.

UU yang sebenarnya sudah dinyatakan inkonstitusional oleh MK. Namun Jokowi melegalkan kembali melalui Perpu. Sesuatu yang tidak dalam kedaruratan. Jokowi ngotot membela Investor. Sebenarnya Jokowi telah menghina martabat MK. Juga tidak peduli terhadap kalangan buruh. Buruh demo anti omnibuslaw menentang UU Cipta Kerja sudah berjilid-jilid.

 

Lumayan haus. Perjalanan mengikuti dan mendukung aksi longmarch buruh dari Bunderan HI ke Patung Kuda . Untung bawa sebotol air. Diberi manisan buah oleh kelompok pendukung aksi. Segar kembali. Cukup surprise membaca ogok- ogok atau baliho raksasa di kiri kanan Mobil komando utama.

 

Baliho Raksasa Dengan bertuliskan. “Penjahat Demokrasi”. “Tangkap & Adili Joko Widodo”. “Raja Nepotisme”. “Perusak Konstitusi” disertai foto besar Presiden Jokowi . Dalam Aksi MayDay yang digelar di Kawasan Patung Kuda Jakarta,pada hari Rabu (1/5/2024)

 

Disebelah Kiri Mobil Komando terbaca jelas tulisan; “Penjahat Demokrasi”. “Tangkap & Adili Joko Widodo”. “Raja Nepotisme”. “Perusak Konstitusi”. Dengan foto besar Presiden Jokowi. Disebelah Kanan terpampang pula; Hakim Goblok Perusak Demokrasi disertai 5 foto para hakim MK dan Foto Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Jokowi, dan tak ketinggalan Foto Paman Usman Hakim MK adik ipar Jokowi, Dengan embel embel tulisan “Penjahat Demokrasi”.

 

Baliho Raksasa Hakim Goblok Perusak Demokrasi disertai 5 foto para hakim MK dan Foto Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Jokowi, dan tak ketinggalan Foto Paman Usman Hakim MK adik ipar Jokowi, Dengan bertulisan “Penjahat Demokrasi”. Dalam Aksi MayDay yang digelar di Kawasan Patung Kuda Jakarta,pada hari Rabu (1/5/2024)

 

Astaga. Pada penutup aksi kedua Baliho Raksasa tersebut dibakar oleh Panitia. Menggambarkan kemarahan mereka terhadap rezim pelanggar Konstitusi. Viva mayday Revolution!. Viva Buruh Indonesia!. Semoga “kemarahan” kalian terhadap rezim yang telah mendzolimin kalian dan rakyat akan tetap berlanjut sampai rezim “Jokowi Lengser”. Sesuai spanduk yang terpampang mobil komando.

Kekuatan para buruh terletak pada kebersamaan dan komitmen untuk mencapai kesejahteraan dalam bekerja. Melalui aksi turun kejalan hingga perlawanan dalam bentuk mogok kerja. Buruh sejahtera, keluarga kalian akan sejahtera. Rakyat sekitar juga akan sejahtera. Artinya multi efek akan terjadi. Untuk itu dipastikan masyarakat Indonesia akan mendukung mu. Hidup Buruh.

Selesai menyaksikan aksi buruh. Saya berlanjut memenuhi undangan podcast salah seorang youtuber di pinggir jalan. Tentunya tentang pesan dan kesan tentang Aksi tersebut. Mayday Revolution. Nanti silakan tonton.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button