Opini

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2024, Aziz Yanuar : Menurut Saya Tidak Perlu Diikuti, Ngawur Dan Jauh Dari Rasa Keadilan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2024, Aziz Yanuar : Menurut Saya Tidak Perlu Diikuti, Ngawur Dan Jauh Dari Rasa Keadilan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2024, Aziz Yanuar : Menurut
Saya Tidak Perlu Diikuti, Ngawur Dan Jauh Dari Rasa Keadilan

 

Jakarta, 8 Maret 2024

 

Sebagaimana yang diberitakan Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala juga mengatur terkait ibadah shalat tarawih dan tadarus Alquran selama Ramadhan 2024.

Isi Lengkap Surat Edaran Mentri Agama Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara Di Masjid & Musala Juga Mengatur Terkait Ibadah Shalat Tarawih Dan Tadarus Al-quran Selama Ramadhan 2024

Surat Edaran tersebut mendapatkan respon dari berbagai pihak,salah satunya Aziz Yanuar SH.

Aziz Yanuar, Ga perlu diikuti menurut saya,karena ngawur dan jauh dari rasa keadilan serta tidak konsisten.

 

Ga perlu diikuti menurut saya,karena ngawur dan jauh dari rasa keadilan serta tidak konsisten, kata Aziz Yanuar saat dihubungi redaksi persuasi.id pada hari ini Jum’at (8/3/2024).

 

Katanya menteri seluruh agama,Tapi soal islam terus yang diatur sementara agama lain tidak diatur.

Coba ada gak aturan soal hari raya agama selain islam yang atur supaya tidak buat macet di sekitar tempat ibadah nya?, lanjut Aziz.

 

Soal hari raya di wilayah tertentu yang sampai menutup dan melumpuhkan bandara dan fasilitas umum saat hari raya?.
Ga ada tuh diatur, Sementara untuk umat islam yang sudah jadi rutinitas perihal syiar nya diatur atur dengan alasan toleransi ,ungkapnya.

“dengan tetap mengutamakan nilai toleransi..” bahasanya,Umat Islam disuruh toleran tapi umat agama lain tidak pernah tuh ada aturan dan anjuran itu.

Kemudian umat islam yang sedang berpuasa, tapi tidak ada tuh aturan yang menghargai dan meliputi rasa keadilan dari mayoritas yang berpuasa perihal misal buka tutup warung makan dan restoran, tegas dia.

Dia menuturkan, Aturan yang menghargai umat islam yang fokus beribadah di bulan ramadhan untuk meminta pemerintah daerah menutup semua tempat hiburan malam sarat maksiat di bulan ramadhan.
Apa menteri agama mengeluarkan surat perihal tsb atau rekomendasi atau anjuran atau edaran atau apalah kepada pemerintah daerah? Belum ada kan?.

Ini namanya aturan keblinger,umat islam yg berpuasa dan fokus ibadah diatur atur sedemikian rupa dan disuruh toleran. Tapi umat islam sendiri tidak diperlakukan adil terkait aktivitas ibadahnya dalam kaitan kesehariannya. Maksiat tidak diatur
Warung makan dan restoran terkesan dibebaskan saja, pungkas Penasehat Hukum yang mempunyai hobi bermain sepak bola tersebut.

Umat islam yang puasa disuruh toleran,Tapi yang lain dan yang ga puasa tidak diminta toleran dan menghargai. Aturan model begitu diduga cuma memecah belah masyarakat dan malah membuat kisruh serta jauh dari rasa keadilan Dan diduga kuat bermental inlander serta mental cari muka, tegas dia.

 

Semoga pak presiden saat ini dan akan datang segera membereskan model menteri ngawur model begitu, harapnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button