Opini

KPU Hapus Grafik Hasil Suara Pemilu Di Sirekap, Roy Suryo : “Membuat Kegaduhan Atau Perpecahan Di Masyarakat”

KPU Hapus Grafik Hasil Suara Pemilu Di Sirekap, Roy Suryo : "Membuat Kegaduhan Atau Perpecahan Di Masyarakat"

KPU Hapus Grafik Hasil Suara Pemilu Di Sirekap, Roy Suryo : “Membuat Kegaduhan Atau Perpecahan Di Masyarakat”

 

Jakarta, 7 Maret 2024

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak lagi menampilkan grafik atau bagan data hasil tabulasi sementara perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap).

Akibatnya Masyarakat tidak bisa lagi melihat perkembangan perolehan suara tingkat nasional di menu “hitung suara”. Situs itu cuma menampilkan jumlah formulir D Hasil yang sudah masuk tanpa menampilkan berapa suara masing-masing peserta.

Komisioner KPU Idham Holik beralasan data disembunyikan untuk mencegah prasangka publik. Ia berkata ada sejumlah data yang merupakan hasil pembacaan teknologi Sirekap yang kurang akurat.

Ketika hasil pembacaan teknologi Sirekap tidak atau kurang akurat dan belum sempat diakurasi oleh uploader (KPPS) dan operator Sirekap KPU Kabupaten/Kota akan jadi polemik dalam ruang publik yang memunculkan prasangka,” kata Idham, sebagaimana dikutip dari cnn

Idham mengatakan KPU hanya menampilkan bukti otentik perolehan suara peserta pemilu saat ini. Sementara itu, Sirekap akan difokuskan menampilkan foto formulir Model C Hasil.

 

Sirekap, kata Idham, akan memiliki tampilan baru. Tampilan baru itu akan fokus di foto formulir Model C Hasil jarang dilihat oleh pengakses Sirekap.

Idham berkata fungsi utama Sirekap sejak awal adalah publikasi foto formulir Model C Hasil plano. Dokumen itu adalah bukti otentik dari setiap TPS yang disaksikan oleh saksi peserta pemilu, diawasi oleh pengawas TPS, serta dipantau oleh pemantau terdaftar.

Idham kembali menegaskan Sirekap bukan dasar penetapan hasil Pemilu Serentak 2024. Dia menyebut hasil pemilu akan ditetapkan berdasarkan rekapitulasi suara manual berjenjang.

“Saat sedang berlangsung rekapitulasi berjenjang. Hasil rekapitulasi berjenjang tersebutlah yang jadi hasil resmi perolehan suara peserta pemilu,” ujar Idham.

 

Keputusan KPU itu menuai kritik dari berbagai pihak, diantaranya Dr KRMT Roy Suryo .

 

Roy Suryo Menilai Tidak Ditampilkannya Menampilkan Grafik Atau Bagan Data Hasil Tabulasi sementara perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap), Bisa Membuat Kegaduhan atau perpecahan di masyarakat.

 

Ya, Memang IT KPU ini sudah sangat parah, bahkan membuat kegaduhan atau perpecahan di masyarakat.
Kejadian kemarin malam meski bersamaan dengan Down-nya Instagram dan Facebook tetapi tidak berhubungan langsung, karena situs tetap bisa diakses hanya data-datanya hilang, kata Roy Suryo saat dihubungi redaksi persuasi.id pada hari ini Kamis (7/3/2024).

Menurut Roy, Data-data hilang ini bukan tidak mungkin ada unsur kesengajaan, yang akhirnya diakui hari ini oleh Komisioner KPU.

Makanya saya sejak awal terus mendesak Audit Forensic untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi, pungkasnya.

Ini sudah jelas-jelas IT KPU sangat tidak berguna dan malah berbahaya, bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu utk menggelembungkan suara Paslon, Partai atau Caleg tertentu, ungkap Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button