UncategorizedDaerahPeristiwa

Kesatuan Aksi Masyarakat Jabar Bela Rempang : Batalkan Proyek Rempang Eco City, Kembalikan Hak Warga Rempang

Kesatuan Aksi Masyarakat Jabar Bela Rempang : Batalkan Proyek Rempang Eco City, Kembalikan Hak Warga Rempang

 

 

Bandung, 26 September 2023

 

Kesatuan Aksi Masyarakat Jabar Bela Rempang menggelar aksi demonstrasi di Jalan Asia Afrika depan Gedung Merdeka, Kota Bandung, Selasa (26/9/2023)

 

Aksi ratusan massa ini dimulai dari Gedung Sate dengan menggelar aksi di Gedung Sate lalu Longmarch melewati gedung BIP ( Bandung Indah Plaza ) jl. Merdeka Bandung, menuju masyarakat Jawa barat berlangsung Gedung Merdeka di Jl. Asia Afrika Bandung.

 

 

Massa berjalan kaki membawa aneka poster,spanduk yang berisi dukungan untuk masyarakat Rempang.

 

 

 

Bukan hanya para ulama, kiyai, para santri ormas keagamaan ,hadir juga purnawirawan, para senior akademisi, jawara Sunda, seniman dan Budayawan, mahasiswa aktivis lintas generasi dan komunitas, Diantaranya, Letjen TNI Purn. Yayat Sudrajat, SE (Koord . Pejuang & Purnawirawan Siliwangi/ PPS), Mayjen TNI Purn. Deddy S Budiman (Ketum APP- TNI), Brigjen TNI Purn. Hidayat Poernomo (Ketum Gerakan Bela Negara), Dindin S Maolani, SH (Presidium FKP2B/ Inisiator PETISI 100).

Tidak hanya berorasi , mereka juga menyanyikan Lagu Maju tak gentar untuk masyarakat  di Rempang Galang

 

 

Salah Satu peserta aksi, Asep Syaripudin menerangkan, demonstrasi tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan pada masyarakat Rempang yang kini tengah menghadapi konflik penggusuran tanah untuk proyek Eco City.

“Kita mendukung perjuangan masyarakat rempang untuk mengusir investor, kerena mereka tidak memberdayakan warga, kita menolak kedzoliman, rempang itu Indonesia,” ujar Asep.

Asep menuturkan, unjuk rasa tersebut tak luput dari sejumlah tuntutan yang dibawa. Satu di antaranya mendesak pemerintah pusat untuk mencabut atau membatalkan proyek yang akan menggusur lahan-lahan masyarakat Rempang, Batam.

“Mendesak pemerintah batalkan proyek rempang Eco City. Mengembalikan hak warga rempang, mereka tinggal ratusan tahun kalau belum ada sertifikat ya permudah,” kata Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar itu.

 

lanjut Asep, pemerintah pusat dalam melakukan pendekatan pada warga Rempang juga harus mengedepankan sopan santun. Asep menilai, saat ini yang terjadi di lapangan justru pendekatan yang berakhir pada kericuhan.

“Penanganan harus humanis, mereka bukan penumpang, ini penduduk yang sudah ada sejak Indonesia merdeka. Kita warga Indonesia menyikapi kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Menurut Asep, aksi yang digelar di Gedung Sate dan Gedung Merdeka memiliki arti yang mendalam. Dua gedung ini sangat bersejarah dan sangat tepat untuk menyuarakan dukungan pada warga Rempang yang saat ini menghadapi konflik agraria.

“Ini kan simbol pemerintah pusat di Bandung dan spirit gedung merdeka adalah perlawanan penjajahan. Kita akan terus berupaya agar tidak terjadi pembangunan,” tandasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button