Opini

Jokowi Belum Pahami istilah, “Ini Medan Bung !”

Jokowi Belum Pahami istilah, "Ini Medan Bung !"

Jokowi belum pahami istilah, “Ini Medan Bung ! ”

 

Oleh : Damai Hari Lubis ( Ketua Aliansi Anak Bangsa)

 

 

Jakarta, 29 Agustus 2023

 

Jokowi, belum mengenal lebih jauh tentang karateristik warga Kota Medan, walau menantunya Bobby Nasution adalah Walikota Medan.

Kota Medan adalah termasuk Kota Metropolitan yang penduduknya terdiri dari berbagai ras atau suku – suku, diantaranya selain suku asli melayu ( Maya – Maya ), juga ada Suku Batak, yang terdiri dari Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Fak – Fak, dan Batak Mandailing ( Sidempuan dan Mandailing Natal ), selain suku pendatang asal Tanah Jawa, Padang/ Minang, serta Aceh, juga ada pendatang dari Kepulauan Nias.

Umumnya masyarakat Kota Medan yang heterogen sosial, akhirnya mengkristalisasi, membentuk masyarakat yang memiliki pola sifat atau karakteristik tegas, tanpa tedeng aling- aling atau berani bicara vokal, transparan kepada siapapun dan apapun jabatannya, namun cukup sportif. Kemudian akibat interaksi sosial dari berbagai suku tersebut, entah kenapa lahir slogan atau istilah populer, “Ini Medan Bung !”.

Akhirnya pemaknaan dari istilah, “Ini Medan Bung”, Jokowi dapat memahami, karena merasakan langsung sandal dan botol minuman mineral terbang menghampiri tubuhnya.

Namun dari sisi politis dan psikologis, makna pelemparan sandal ke tubuh Jokowi oleh seorang perempuan di Medan Sumut, dapat diprediksi dipicu akibat adanya faktor kumulasi ketidakpuasan kepada gaya leadership Jokowi selama ini, yang akhirnya berimplikasi timbulkan rasa kebencian mendalam dari seorang ibu kepada seorang Jokowi sang Presiden RI. Karena, Jokowi sering umbar janji manis, namun tidak berkenyataan, salah satunya adalah janji ekonomi RI. meroket di 2018.

Maka Jokowi hendaknya dengan filosofis Sandal dan botol minuman yang dilemparkan ke arah ketubuhnya, mesti segera bercermin diri, wajib introspeksi, evaluasi dan realisasi kan janji – janjinya, mumpung belum purna bhakti, karena bisa jadi, timpukan sandal itu sebagai warming up, dan berkelanjutan dengan timpukan yang lebih mengarah dan menyasar kursi jabatan presidennya. Hal ini bukan hal yang mustahil terjadi di negara yang berdasarkan hukum, oleh sebab presiden telah memberikan puluhan janji – janjinya, namun ternyata palsu ( lips service ).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button