Tingkat Status Gunung Api Di Indonesia Menjelang HUT RI Ke 78 Tahun, 5 Gunung Dalam Status Siaga!
Tingkat Status Gunung Api Di Indonesia Menjelang HUT RI Ke 78 Tahun, 5 Gunung Dalam Status Siaga!
Tingkat Status Gunung Api Di Indonesia Menjelang HUT RI Ke 78 Tahun, 5 Gunung Dalam Status Siaga!
Jakarta, 15 Agustus 2023
Sebagaimana diketahui Indonesia merupakan negara kepulauan, terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Ketiga lempeng tersebut bergerak dan saling bertumbukan sehingga dari proses penunjaman atau subduksi tersebut mengakibatkan pelelehan batuan kerak bumi, yang kemudian terbentuk magma yang bergerak menuju permukaan yang kemudian menjadi gunungapi.
Pada saat ini Indonesia memiliki 127 gunungapi (sekitar 13% jumlah gunungapi di dunia). Gunungapi tersebut membentuk busur kepulauan, membentang dari ujung barat sampai timur, yaitu dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi bagian utara, dan Kepulauan Sangir Talaud.
Sebanyak 76 gunungapi dinyatakan sangat aktif ditandai pernah erupsi sejak tahun 1600 sampai sekarang disebut sebagai Gunungapi Tipe-A, tiga diantaranya berada di bawahlaut (Buana Wuhu/Sangir, Hobal dan Emperor of China /Flores). Hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memantau 68 gunungapi secara menerus melalui 75 pos pengamatan gunungapi, sebagai salah satu mitigasi erupsi gunungapi
Adapun status aktivitas gunungapi di Indonesia sampai dengan hari ini rabu (15/8/2023) , tercatat sebanyak lima gunung dalam status Level III (SIAGA),yakni ,Gunung Lokon (Sulawesi Utara), Gunung Karangetang (Sulawesi Utara), Gunung Anak Krakatau (Lampung), Gunung Merapi (D.I. Yogyakarta), dan Gunung Semeru (Jawa Timur). Kelima gunungapi tersebut memiliki potensi bahaya erupsi yang masih tinggi berdasarkan data visual dan instrumental, artinya Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Hal itu sebagaimana release Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima redaksi persuasi.id pada hari ini rabu (15/8/2023).
Selanjutnya, Gunungapi pada Tingkat Aktivitas Level II (WASPADA) sebanyak 14 gunungapi. Secara visual maupun kegempaan gunungapi tersebut masih berada pada tingkat aktivitas vulkanik yang relatif tinggi dan atau mengalami erupsi dengan ancaman bahaya erupsi masih jauh dari lokasi penduduk, Hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi. Gunungapi tersebut adalah Gunung Sinabung (Sumatera Utara), Gunung Marapi (Sumatera Barat), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Dempo (Sumatera Selatan), Gunung Bromo (Jawa Timur), Gunung Rinjani (NTB), Gunung Sangeangapi (NTB), Gunung Ili Lewotolok (NTT), Gunung Soputan (Sulawesi Utara), Gunung Awu (Sulawesi Utara), Gunung Gamalama (Maluku Utara), Gunug Ibu (Maluku Utara), Gunung Dukono (Maluku Utara), Gunung Banda Api (Maluku).
Sementara itu, sebanyak 49 gunungapi (Lampiran) kondisinya belum menunjukkan adanya peningkatan aktivitas namun masih berpotensi mengalami erupsi freatik yang tidak didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik yang jelas.Hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan, masuk dalam Level I (NORMAL).
Pada releasenya PVMBG juga menyampaikan, Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik gunungapi di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id. Pemerintah Daerah dan BPBD di setiap kabupaten/kota dapat berkoordinasi mengenai aktivitas vulkanik setiap gunungapi dengan dengan petugas Pengamat Gunungapi yang berada di pos pengamatan gunungapi masing masing atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat).