M. Rizal Fadillah : “5 Dosa Besar Jokowi”
Bandung, 8 Juli 2023
Sebagaimana diberitakan sebelumnya,
Jum’at (7/7/2023) sekitar ratusan orang yang mengatasnamakan People Power Indonesia, mengadakan aksi unjuk rasa untuk meminta agar presiden jokowi untuk mundur jabatannya sebagai presiden republik indonesia atau dimakzulkan. Berdasarkan pantauan persuasi.id , Aksi yang dimulai sekitar 13:00 wib diawali dengan berkumpul di Masjid Pusdai Jl. Diponegoro No.63, lalu masa aksi melakukan longmarch menuju gedung DPRD Jawa Barat.
Pada aksi tersebut, sejumlah orator yang ikut menyampaikan orasi di mobil komando diantarnya : KH. Athan Ali,KH. Asep Sarifuddin , Ir. Subandi, Ir. Sofyan Maulana, Dr.Ir Memet Hakim, Brigjen (Purn) TNI Poernomo,Endang Sri Wahyungsih,SH ,Ustad AbdulHadi , Andi Neni Sri Lestari,S.pd., MSI,KH. Ro’nilbalad,Lusiana Dewi,serta M. Rizal Fadillah, Dan Lainnya. Selain orasi ,ada juga pembacaan puisi.
Aksi People Power,Ayo Bung Rebut Kembali : “Makzulkan Presiden Jokowi!”
Salah satu orator yakni M. Rizal Fadillah dalam orasinya mengatakan, tema Meminta Jokowi Mundur atau Di Mundurkan kenapa dan apa yang menjadi dasar kita mendesak ini?, Ini adalah hak konstitusional ,apa yang kita lakukan ini dijamin oleh konstitusi.
Rizal melanjutkan, Mendesak jokowi untuk mundur ( sebagai presiden Republik Indonesia ), berdasarkan Ketetapan MPR tahun 2001 yaitu kalau sudah tidak mampu,kalau melanggar kaedah,melanggar sistem nilai pejabat penyelenggara negara harus mundur.
Kalau tidak mau sukarela mundur pak Jokowi,maka kita mendesak DPR-MPR untuk segera memakzulkan Jokowi berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 7A , jadi apa yang kita lakukan ini berbasis aturan,berbasis hukum,bukan mengada-ngada,bukan makar ,kalau itu yang dianggap ( dianggap makar) itu mengada-ngada, tegas Pemerhati Politik dan Kebangsaan tersebut.
“5 Dosa Besar Jokowi”
Selain itu, pria yang biasa disapa Kang Rizal juga memaparkan “5 Dosa Besar Jokowi”.
“5 Dosa Besar Jokowi” : yang pertama “bloody han ” “Tangan Jokowi Berdarah” waktu pemilu 2019 894 orang Itu pembiaran dan itu kejahatan “crime by commission” ( kejahatan dengan pembiaran )., Darah berkucur diawal menjadi presiden tahun 2019. Kedua , darah mengalir pada tanggal 21-22 Mei tahun 2019 9 pejuang anak anak bangsa tewas tanpa ada pengusutan yang berarti., Tahun 2020 ada peristiwa kilometer 50 6 orang Syuhada dibantai ,itu dibawah rezim siapa? (tanya Rizal dari atas komando ) rezim jokowi ( diikuti oleh massa aksi ). lanjutnya. Oleh karena itu jokowi “bloody hands” “Tangannya Jokowi Berlumuran Darah” , karena itu kita mendesak jokowi mundur atau dimundurkan, tegas rizal berapi-api.
Masih kata kang Rizal, alasan yang kedua atau dosa besar jokowi yang selanjutnya adalah KKN. Korupsi, 5 Mentri Korupsi . Ada Menpora ,Mensos (2),Mentri Kelautan Dan Kehutanan (KKP),Menkominfo.
5 Mentri korupsi dibiarkan tidak ada pencegahan ,katanya tidak visi menteri berarti tanggungjawab presiden,apakah presiden bersih?, Perlu diteliti,perlu diaudit. Karena mentri adalah jabatan politik,dimana kordinasi presiden. Korupsi selalu membawa namanya kolusi. Adapasi ( Ada Korupsi, Ada Kolusi ) dan satu lagi ada nepotisme. Gibran walikota Solo,Bobby Nasution Walikota Medan ,sekarang mau diajukan kaesang untuk dijadikan walikota Depok. Direstui jokowi berarti KKN terbukti. Ketetapan MPR XI 1998 menghendaki negera ini bebas KKN. Berarti sekarang dibawah pemerintahan rezim jokowi KKN merajalela. Bukan hanya jokowi,pejabat-pejabat lainnya karena tauladannya buruk, ungkap dia.
Kang Rizal melanjutkan, dosa besar jokowi yang ketiga adalah otoriter, semau Gue,kumaha Aing. Cawe-Cawe artinya ikut campur calon presiden yang akan datang ditentukan oleh presiden yang sekarang. Tidak percaya kepada rakyat ,tidak mengembalikan kedaulatan kepada rakyat. Rakyat bisa memilih sendiri siapa pemimpin di negara ini yang terbaik,Bukan jokowi yang menentukan. Maka ikut campurnya adalah pelanggaran terhadap konstitusi. Presiden melanggar konstitusi dengan cawe-cawenya itu. Mundur atau dimundurkan.
Dosa besar jokowi yang keempat, hukum jadi alat kepentingan politik, Kriminalisasi terjadi. Pakai bahasa hukum tapi kepentingannya,kepentingan politik. PerPu dibuat seenaknya tanpa ada alasan kedaruratan tidak ada genting memaksa. Masa soal kemiri pakai perpu?, Penggantian pemimpin KPK pakai Perpu, membubarkan HTI Pakai Perpu Ormas, Merampok uang negara pada pajak covid pakai Perpu. Ciptakerja yang merugikan pekerja pakai Perpu. MK (Mahkamah Konstitusi ) Memerintahkan untuk memperbaik Undang-Undang Cipta Kerja tetapi tidak didengarkan oleh jokowi malahan mengeluarkan Perpu.ini melanggar konstitusi juga. Maka kita sebut hukum menjadi alat kepentingan politik di masa rezim jokowi, pungkas rizal. Yang disambut oleh nyanyian turun..turun…
turun jokowi sekarang juga oleh peserta aksi.
Lalu Rizal Fadillah menyebutkan 5 dosa besar jokowi yang kelima yaitu “Memusuhi Umat Islam”. Umat ini terbesar di Indonesia,Umat Islam Mayoritas tetapi tidak dijadikan sahabat ,tidak dijadikan soko guru pembangunan bangsa dan negara. Umat dinafikan/dikecilkan bahkan dituduh radikalrisme,terorisme,politik identitas,pokoknya “IslamPhobia”. Rezim Jokowi Rezim “IslamPhobia” ketakutan berlebihan kepada Islam dan ini dosa besar jokowi. Oleh karenanya bapak/Ibu,saudara/i sekalian turunkan jokowi. Yang lagi-lagi disambut oleh masa aksi dengan nyanyian turun…turun…turun jokowi sekarang juga.
Kesimpulan kita punya presiden palsu,bahkan diduga ijazah palsu. Sampai sekarang tidak pernah klarifikasi ijazahnya asli atau palsu?. Tidak pernah diklarifikasi sesuatu yang gampang jadi susah. Bahaya sekali bapak/ibu sekalian, seandainya ijazah pak jokowi palsu,maka tidak sah jabatan presiden,tidak sah jabatan mentri,tidak sah jabatan-jabatan kenegaraan yang terucap oleh presiden, semuanya batal demi hukum. Sementara pendukung warga rakyat Indonesia yang ratusan juta “ditipu” “ditipu” . Jelaskan,tunjukkan keasliannya (keaslian Ijazah) supaya kita punya presiden asli bukan presiden palsu. Oleh karena itu wajarlah tuntutan kita sekarang ini ,jokowi mundur dengan sukarela,mundur. Turun…turun wahai pengkhianat bangsa. Jokowi,gibran,kaesang adalah “Estafel Of Nepolizem” contoh dari KKN. Maka ayo kita terus kita “gelindingkan” desak jokowi untuk supaya mundur ,desak MPR dan DPR supaya memakzulkan jokowi sekarang juga tutup rizal.