“Pihak Istana Kurang Kerjaan ikut Cawe-Cawe Masalah Sepak Bola”
"Pihak Istana Kurang Kerjaan ikut Cawe-Cawe Masalah Sepak Bola"
“Pihak Istana Kurang Kerjaan ikut Cawe-Cawe Masalah Sepak Bola”
Oleh : Juju Purwantoro (Advokasi DPP Partai UMMAT)
Jakarta, 6 Juli 2023
Pertandingan sepak bola dunia U-17 yang akan digelar pada 10 Nopember- 2 Desember 2023, presiden Jokowi bersama menteri terkait berniat merenovasi Jakarta International Stadium (JIS). Sebagian besar publik meragukan, apakah benar ada niat tulus dari rezim tentang rencana (renovasi) tersebut. Adalah pada era mantan gubernur DKI Anies Baswedan proyek JIS mulai dibangun, dirampungkan dan diresmikannya pada 24 Juli 2022
Betapa tidak (publik curiga), JIS sebagai salah satu dari 10 stadion terbaik dan termegah di dunia, dan sudah memenuhi standar FIFA, masih juga diragukan. Arsitektur, kontruksi dan phisiknya dikagumi dunia, termasuk sarana dan prasarananya dibangun dengan teknologi tinggi, sehingga bisa digunakan tanpa mengenal waktu, juga keadaan cuaca.
Walaupun pihak rezim dengan berbagai alasan mengatakan tidak ada unsur politis tentang rencana renovasi tersebut, tapi dugaan kecurigaan tersebut tentu tak terhindarkan. Bisa saja rezim menilai pembangunan dan kemegahan JIS identik dengan sosok Anies, karena kemungkinan adanya unsur kebencian (alergi), kebersaingan (Bacapres) 2024, sehingga mereka berupaya mencari-cari kelemahannya.
Hal itu juga sangat jelas terlihat bagaimana para buzzer yang terus saja membuly, misal pada saat Anies dan keluarga baru saja melaksanakan ibadah haji tahun ini. Dengan rasa kebencian, berbagai berita bohong (hoax), buzzer mengatakan Anies tidak diterima dan disambut oleh keluarga kerajaan Arab Saudi, justru yang terjadi sebaliknya dan info fitnah lainnya selama ibadah haji.
Atas keberadaan JIS, rezim Jokowi tampak tidak suka dengan sering munculnya atau diperbincangkannya nama Anies oleh publik, sehingga sepertinya ada upaya (men- down grade) perannya.
Penyempurnaan (renovasi) JIS wajar saja dilakukan, seperti pekerjaan yang sifatnya perawatan rutin dan pemeliharaan (maintenance) bangunan yang tidak signifikan. Tentu sepanjang tidak menelan anggaran fantastis seperti isu yang beredar mencapai Rp 5 Triliun lebih’, sementara pembangunannya saja menelan dana sekira Rp.4,5 Triliun
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga mengatakan, JIS layak dan siap digunakan untuk ajang sepak bola umur 17 tahun tersebut. Hal itu mengingat sebelumnya ada persiapan kompetisi U-20, karena dulu sudah (siap) lightingnya, rumputnya, strukturnya, semua sudah standart FIFA,” ujarnya di Kementerian PUPR, Kamis (29/6/2023).
Project Director JIS Arry Wibowo, baru- baru ini juga telah menjelaskan bahwa sejak awal perencanaan JIS sudah mengacu kepada standar FIFA. Ada begitu banyak persyaratan dan rekomendasi untuk setiap detail-nya, tidak hanya untuk standar lapangannya saja, melainkan seluruh fasilitas yang ada di satu kawasan JIS, termasuk rumput lapangannya.
Oleh karenanya, pihak istan seperti kurang kerjaan ikut cawe- cawe masalah sepak bola, sementara mengabaikan hal-hal yang lebih urgen. Banyak hal prioritas lain yang harus dilakukan pemerintah. Misalnya hutang negara yang meroket, kebutuhan pokok rakyat, mahalnya pendidikan dan sulitnya lapangan kerja.