“Anies Harus Terbuka Nyatakan Inginkan Perubahan Dan Perangi Kezaliman”
"Anies Harus Terbuka Nyatakan Inginkan Perubahan Dan Perangi Kezaliman"
“Anies Harus Terbuka Nyatakan Inginkan Perubahan Dan Perangi Kezaliman”
Oleh : Damai Hari Lubis ( Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212 )
Jakarta, 2 Juli 2023
Anies Baswedan yang “sudah mendapatkan lebel publik selaku tokoh yang bakal melakukan perubahan”. Maka kepada Anies, banyak publik berharap, sudah saatnya Anies untuk menunjukkan bukti perlawanan secara tegas dan bersuara keras melalui pernyataannya yang isinya menyerukan : “agar para simpatisannya di seluruh tanah air bersikap super waspada, dan khusus masyarakat pendukung serta simpatisan dirinya yang berdomisili di Jabotabek dihimbau secara fisik, turut bersama-sama sampai pintu gerbang KPK. untuk mengawal para tim advokasi hukum yang akan mendampingi dirinya, jika benar informasi publik bahwa Ia untuk kesekian kali bakal dipanggil dan diperiksa oleh KPK atas tuduhan adanya faktor korupsi, lalu dirinya akan dikenakan status tersangka. walau pun hasil tim audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Menyatakan; “Tidak ada temuan indikasi korupsi yang dilakukan oleh Anies”, namun suara yang sampai ketelinga publik berbagai macam informasi, “salah satu informasi yang disampaikan oleh Politisi Partai Demokrat Andi Arief, yang beredar melalui video, bahwa Anies akan dipenjara”.
Hal seruan pengawalan ini perlu dilakukan oleh Anies, sebagai bentuk warning keras atau bentuk kewaspadaan, jika benar Ia merasa sengaja akan dijadikan korban oleh “kelompok istana ” atau penguasa melalui tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka agar dirinya tidak dapat menjadi capres di ajang pilpres 2024.
Setidaknya, pernyataan perlawanan, sebaiknya disampaikan oleh Anies setelah tiba di tanah air, atau saat momentum Anies mengumumkan, terkait siapa sosok Cawapres pendampingnya, termasuk transparansi mempublish lewat konferensi pers, tentang apa yang sesungguhnya terjadi berikut bukti -bukti yang Anies miliki.
Selain hal ketegasan ini juga akan menambah keyakinan publik, jika dibarengi pernyataan ikrar politik secara bersama dari ketiga tokoh utama partai – partai pendukungnya di KPP ( Koalisi Persatuan Untuk Perubahan ), bahwa mereka serius tidak ecek-ecek untuk mendukung Anies serta akan mengusung dan mempertahankan serta menjadikan Anies Capres pada 2024, demi berbagai hal perubahan, baik SDM yang berkualitas disertai perilaku yang jujur dan akuntabel serta kredibel ( profesional dan proporsional ) dan harus berkeadilan serta bekepastian ( objektifitas ) selanjutnya KPP. menyatakan, berkesiapan untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan negara dengan berbagai perubahan dari sistem yang digunakan rezim saat ini, kearah yang lebih baik serta lebih demokratis.
Dan KPP Pun perlu menyampaikan secara terbuka, di hadapan publik yang hadir, bahwa mereka memang nyata benar, “telah mengalami gejala – gejala tekanan ( pressure moral ) oleh rezim penguasa melalui perlakuan diskursus politik yang melanggar etika berpolitik, bahkan masuk kategori bad politics, lantaran publik pun sebenar – benarnya turut merasakan fenomena politik kontemporer di Indonesia belakangan ini memang ada terdapat sinyal sebagai tanda – tanda gejala politik yang kian brutal”.
Brutal lantaran nir pertimbangan etis, dengan pola eksotisme ( aneh ), “banyak metode diplomasi serta gagasan yang nampak dangkal, kecuali pertajam sektarianisme, identitas kultural, dan amplifikasi kebencian personal”, lalu seperti sengaja diperluas justru oleh para tokoh politik dari partai – partai tertentu.
Jika Anies, dan para pendukungnya dari KPP tidak berani transparansi perihal menunjukkan keseriusan dengan berbagai bukti nyata dan konkrit, maka bisa jadi bakal banyak kelompok masyarakat yang kecewa, lalu akan melakukan upaya hukum yang juga konstitusional sekaligus mencari pemimpin alternatif lainnya selain Capres – Capres yang ada, dengan pola sesuai seruan saat diskusi peringatan 26 tahun Mega Bintang, pada 11 Juni 2023 di Solo yakni people power dengan missi mengadu secara bersama-sama dari berbagai kelompok untuk mendatangi Lembaga DPR RI dan MPR RI Di gedung Para wakil rakyat bersemayam.dam