Gempa Bumi Tektonik M 4,7 Di Lombok Tengah ,NTB, BMKG: Adanya Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Gempa Bumi Tektonik M 4,7 Di Lombok Tengah ,NTB, BMKG: Adanya Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Gempa Bumi Tektonik M 4,7 Di Lombok Tengah ,NTB, BMKG: Adanya Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Denpasar, 22 Juni 2023
Kamis (22/2023) pukul 13:26:05 WITA, wilayah Lombok Tengah diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,7. Episenter terletak pada koordinat 9,49° LS; 116,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km barat daya Sumbawa Barat, NTB pada kedalaman 28 km.
Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia, Cahyo Nugroho , SE, S.Si selaku Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar dalam keteranganya yang diterima redaksi persuasi.id pada hari ini kamis (22/6/2023).
Dia menuturkan, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu) .
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,lanjutnya.
Hingga hari Kamis, 22 Juni 2023 pukul 13.40 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ),katanya.
Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah, tambah Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar tersebut.