Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy Pemimpin Ahli Maksiat Pun Berhak Ditaati, Damai Hari Lubis : pola pikir Rommy “masih sakit “
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy Pemimpin Ahli Maksiat Pun Berhak Ditaati, Damai Hari Lubis : pola pikir Rommy "masih sakit "
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy Pemimpin Ahli Maksiat Pun Berhak Ditaati, Damai Hari Lubis :
pola pikir Rommy “masih sakit ”
Jakarta, 17 Mei 2023
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Romy mengatakan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan bergama Islam, karenanya tidak pas tingkat kesalehan dijadikan tolak ukur.
“Tiga-tiganya sama-sama muslim. Jangan kemudian kita mengangkat ini sholatnya bolong-bolong, ini sholatnya rajin. Kemudian itu digunakan untuk ukuran kepemimpinan dia layak atau tidak,” kata Romy dalam acara Catatan Demokrasi TVOne dikutip Rabu (10/5).
Lebih lanjut, Rommy menunjukkan salah satu kitab yang menjadi rujukan tata negara, berdasarkan hukum Islam, pemimpin ahli maksiat masih memiliki hak diaati dengan syarat tertentu.
“Dalam Al Ahkamu Shulthoniyah kitab yang menjadi salah satu rujukan untuk tata negara dalam hukum Islam sekalipun, seorang pemimpin yang ahli maksiat pun masih memiliki hak untuk ditaati, sepanjang dia tidak melarang kebebasan beragama,” tegasnya.
“Ini harusnya menjadi penglihatan dan fokus kita bersama terhadap tiga capres yang nanti akan muncul ini,” pungkasnya.
Terkait pernyataan Romy yang dinilai kontrovesial tersebut, Mujahid 212 Damai Hari Lubis memberikan tanggapan.
Pola berpikir dari mantan koruptor jika tidak seksama akan melahirkan Retorika sesat, yang benar adalah; ” calon pemimpin sesat jangan dipilih atau calon pemimpin sesat jangan diberi peluang untuk memimpin sebuah bangsa “, kata damai kepada redaksi persuasi.id pada hari ini rabu (17/5/2023).
Jikalau pun sesat setelah menjadi pemimpin, menurut sistim hukum yang berlaku, ” maka rakyat halal ” meminta pemimpin turun atau diturunkan”,kata damai.
Jelasnya pola pikir Rommy “masih sakit “, tegasnya.
