OpiniPolitik

Cawapres Prabowo Ideal Salah Satu Dari Tiga Sosok Keluarga Jokowi

Cawapres Prabowo Ideal Salah Satu Dari Tiga Sosok Keluarga Jokowi

Cawapres Prabowo Ideal Salah Satu Dari Tiga Sosok Keluarga Jokowi

 

Oleh : Damai Hari Lubis (Pengamat Hukum & Politik )

 

Jakarta, 26 April 2023

 

Dasar keyakinan publik ini, terkait siapa yang ideal sebagai Cawapres dari Prabowo, dikarenakan dari begitu banyaknya kesan publik, terkait perihal adanya ” obstruksi hukum oleh Jokowi melalui oknum – oknum tinggi di institusi atau lembaga penegakan hukum ” terhadap perkara yang melibatkan beberapa pejabat tinggi yang ada di Kabinet Indonesia Maju, plus diantaranya merupakan petinggi partai. Maka alhasil oleh karenanya, dari aspek analisa dan pengamatan politik akan melahirkan kesulitan bagi Prabowo Subianto yang tetap akan melanjutkan status quo atau ” Gaya Kepemimpinan serta agenda Jokowi ” untuk dapat mengalahkan seorang Tokoh Pembaharu, Anies Baswedan, atau meraih kursi RI- 1. Dikarenakan Anies sosok pribadi yang publik bangsa ini harapkan dapat membawa perubahan dari kejemuan serta kemuakan yang dirasakan oleh sebagian besar mayoritas bangsa ini, oleh sebab tingkah polah dari banyak aspek dan sisi tinjauan terhadap rezim kontemporer.

Jika pun Prabowo, berharap kesempatan meraih RI- 1, bukan sosok Muhaimin Iskandar sebagai pilihan Cawapres bagi dirinya, karena Muhaimin salah seorang petinggi partai yang terindikasi mendapat ” jasa obstruksi ” hukum dari Jokowi, dalam ” kasus Kardus Durian “.

Dan tidak juga Airlangga Hartarto, atau Zulkifli Hassan, yang menurut berita dari berbagai media sosial elektronik, publik punya indikasi ” mereka terpapar ” korupsi, plus selain temuan kasus terhadap Soeharso Monoarfa, yang kini gigi taringnya sudah tumpul, karena ketokohannya di Partai PPP. Sudah lama tergerus, dan dampak kabar, bahwa Partai PPP. yang pernah Ia pimpin akan diduduki oleh Sandiaga Uno. Maka implikasinya tentu Jokowi akan mudah menjewer daun telinga Muhaimin dan beserta kawan – kawan, lalu “menyeretnya kepangkuan” Megawati.

Maka politik Prabowo mesti brillian, harus berusaha mengambil langkah teknik politik jitu dan akurat serta spektakuler, melalui Against Politic atau Kontra Politik kepada Jokowi sebagai orang kuat dalam Pilpres 2024.

Langkah kontra politik ini sebagai bentuk psychological pressure of choice, atau sebagai tekanan psikologi bagi pribadi Jokowi yang akan menjadi sebuah alternatif pilihan politik, setidaknya bisa menjadi harapan Prabowo sebagai seorang Capres di 2024 untuk mendapatkan buah manis dalam bentuk konstituen atau suara perolehan yang siginifikan di Pemilu Pilpres dari kubu yang akan Jokowi dukung dan tentunya untuk mengalahkan rival terkuat kontestan pilpres 2024. Dua sosok figur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Sehingga Prabowo, setidaknya dapat lolos pada putaran kedua kontestan di Pilpres 2024.

Dan khusus asumsi politik ini oleh sebab berdasarkan gejala – gejala realitas dari aspek sosial dan geopolitik dari berbagai fenomena dinamika politik tanah air yang cukup transparansi, khususnya kepada garis politik Jokowi yang lahirkan perubahan dukungan, dari yang sebelumnya secara publis men-support Capres Prabowo yang didukung oleh koalisi partai – partai, yakni, Gerindra, Golkar, PAN, PKB dan PPP ( Koalisi gemuk ), justru kini Jokowi berada disebelah Ganjar Pranowo selaku petugas partai yang telah dinobatkan sebagai Capres 2024 oleh Megawati selaku Ketua Umum PDIP. di Batu Tulis Bogor, tepat pada hari raya Iedul Fitri 1444. H./ Tertanggal, 22 April, 2023.

Maka asumsi daripada gejala politik yang ada berikut segala kaitan dari sisi dan kepentingan Kelompok Muhajid 212 ( Terbatas analisa sebagai Pengamat ) melahirkan prediksi dalam bentuk perspektif politik, Prabowo harus menemukan inisiasi langkah politik secara super ekstra politik, brillian serta spektakuler demi mendapatkan signifikan perolehan suara untuk dirinya di pilpres 2024. Maka salah satu langkah politik yang cukup ideal bagi Prabowo, jika kiranya dapat mencomot tokoh publik diantara seorang dari beberapa sosok populer bangsa ini, dan punya hubungan privasi secara direk kepada Presiden Jokowi, yakni Iriana Jokowi, atau Gibran Rakabuming atau pun Kaesang Pangarep untuk bakal Cawapres Prabowo Subianto di pilpres 2024.

 

Demikian pendapat politik dari Damai Hari Lubis, selaku Ketua Aliansi Bangsa , bukan selaku Mujahid 212

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button