“KEZALIMAN HARUS DILAWAN DIDUNIA, PENGADILAN AKHERAT ADALAH TEMPAT AKHIR UNTUK PERHITUNGAN AMAL”
"KEZALIMAN HARUS DILAWAN DIDUNIA, PENGADILAN AKHERAT ADALAH TEMPAT AKHIR UNTUK PERHITUNGAN AMAL"
“KEZALIMAN HARUS DILAWAN DIDUNIA, PENGADILAN AKHERAT ADALAH TEMPAT AKHIR UNTUK PERHITUNGAN AMAL”
Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
(Advokat, Penasehat Hukum Gus Nur)
Jakarta, 18 April 2023
Pasca putusan 6 tahun penjara diterima Gus Nur, narasi ‘Sampai Jumpa di Pengadilan Akhirat’ bergaung kembali. Narasi ini muncul atas ketidakpercayaan sekaligus ketidakberdayaan menghadapi kezaliman penguasa di dunia.
Namun disisi lain, juga dapat dibaca sebagai konfirmasi keimanan pada kampung akhirat dan keadilan hakiki di mahkamah kubro, dimana Allah SWT bertindak langsung sebagai Qadli-nya. Bentuk tawwakal dan iman pada Qadla Allah, semua qadla Allah baik bagi hambanya, sikap terbaik yang harus diambil adalah sabar dan ikhlas.
Narasi ‘sampai jumpa di pengadilan akhirat’ pertama kali menggema pasca putusan zalim yang ditimpakan kepada Habib Rizieq Shihab. Saat itu, HRS juga dikriminalisasi dengan pasal kabar bohong.
Hanya saja, itu semua terkait dengan amalan hati. Terkait dengan sikap batin yang selalu terikat dengan Allah SWT.
Sebagai hamba Allah SWT yang lemah, kita semua wajib bersandar kepada-Nya. Berserah diri, seraya memohon pertolongan dan perlindungan dari-Nya.
Adapun dalam konteks amalan lahir, kezaliman harus dilawan. Orang yang berbuat zalim harus mendapatkan balasannya didunia, agar menjadi pelajaran manusia lainnya tidak melakukan hal yang sama.
Fir’aun pasti mendapat azab yang pedih di akhirat. Namun didunia, fir’aun telah mendapatkan balasan atas kezalimannya, dan menjadi pelajaran penting bagi segenap manusia agar jangan berbuat zalim.
Dalam konteks putusan zalim terhadap Gus Nur, kami akan melawannya dengan upaya hukum Banding. Pernyataan Banding telah disampaikan, sesaat setelah putusan dibacakan. Memory banding akan segera disusulkan.
Banding ini, bisa saja akan kembali diabaikan oleh hakim pengadilan tinggi. Namun, banding ini akan menjadi sarana untuk mengungkap kezaliman dalam peradilan tingkat pertama. Agar segenap rakyat mencatat, siapa saja yang telah berbuat zalim dan terlibat dalam kezaliman dalam putusan ini.
Hingga suatu saat kekuasaan dipergilirkan. Hingga semua kebenaran terungkap oleh waktu. Pada saat itulah, semua yang berbuat zalim dan terlibat dalam kezaliman akan mendapatkan balasannya di dunia.
Atau jika Allah SWT berkehendak, balasan kezaliman didunia itu niscaya akan dipercepat. Baik melalui datangnya bala’, malapetaka, penyakit, hilangnya keberkahan hidup, hingga datangnya kematian. Mari kita lihat, bagaimana akhir dari setiap orang zalim yang berjalan sombong dimuka bumi ini.